Kalau anda bertanya dimanakah tambang bumi yang tertua ? mungkin inilah jawabannya 
Dimana letak tambang tertua di dunia itu? Di Mesir atau Yunani? Bukan.
Berapa umur tambang tertua di dunia? 3,000 tahun atau 5,000 tahun? Bukan juga.
Tambang tertua yang telah ditemukan hingga saat ini terdapat di 
Swaziland, sebuah negara kecil di Afrika. Usia tambang jauh melebihi 
usia Cleopatra atau legenda Helen of Troy yang hanya ribuan tahun. 
Berdasarkan analisa karbon, tambang di Swaziland ini sudah berusia 
paling tidak 40,000  tahun.
Penemuan diawali oleh sekelompok peneliti yang menggali gua di wilayah pegunungan Swaziland. Gua ini kemudian diberi nama “Lion Cave” atau gua singa. Setelah beberapa bulan menggali, mereka menemukan alat tambang primitif beserta sisa-sisa alat besi yang telah berkarat. Setelah diuji, alat tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 masehi.
Penemuan diawali oleh sekelompok peneliti yang menggali gua di wilayah pegunungan Swaziland. Gua ini kemudian diberi nama “Lion Cave” atau gua singa. Setelah beberapa bulan menggali, mereka menemukan alat tambang primitif beserta sisa-sisa alat besi yang telah berkarat. Setelah diuji, alat tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 masehi.
Yang lebih mengejutkan, para peneliti juga menemukan terowongan 
sepanjang 15 meter dengan lebar 7,5 meter. Terowongan tersebut ternyata 
mengandung bijih besi yang disebut ‘specularite’.
Specularite merupakan satu jenis bijih besi dengan sifat fisik 
berkilau, hangat, dan berminyak jika disentuh. Hasil analisa karbon awal
 menunjukkan  tambang ini telah diusahakan setidaknya sejak 7,690 SM. 
Namun analisa berikutnya ternyata memberi hasil lebih tua, 20,000 SM, 
hingga kesimpulan terakhir menunjukkan waktu yang bahkan lebih tua lagi,
 40,000 SM.
Pada masa setua itu, proses metalurgi untuk mengolah besi jelas belum ditemukan. Lantas buat apa mereka menambang specularite?
Specularite ternyata bukan untuk membuat perkakas, melainkan 
digunakan sebagai kosmetik. Setidaknya praktik ini bisa ditemukan pada 
nenek moyang suku Bushmen. Orang-orang Bushmen mempunyai kebiasaan 
mengoleskan specularite ke rambut untuk membuat penampilan mereka lebih 
atraktif.
Specularite berwarna berkilauan hingga jika dioleskan ke kepala akan 
membuatnya berkilauan juga. Pelukis Bushmen sering menggambar orang 
dengan kepala yang nampak berkilauan. Salah satunya bisa ditemukan di 
pegunungan Ikanti, Afrika Selatan.
Akhirnya kesimpulan mengarah ke hal yang sama. Manusia pada masa itu 
 kemungkinan juga menggunakan specularite sebagai kosmetik untuk  
mempercantik penampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini