INILAH.COM, Jakarta – Tornado api terlihat di Brazil. Pada 1923,
tornado api akibat gempa besar di Kanto Tokyo tumbuh jadi ukuran sebuah
kota besar dan membunuh 38.000 orang dalam 15 menit.
Angin puyuh api dengan tinggi beberapa meter, tertangkap kamera di
Aracatuba selatan negara bagian Sao Paulo. Hal ini disebabkan oleh angin
kering yang kuat mengipasi kebakaran hutan.
Fenomena langka ini menyapu ladang dan menghentikan lalu lintas.
Sebuah tornado api yang juga dikenal sebagai setan api terjadi ketika sebuah kolom udara hangat yang naik, terbungkus oleh api.
Beberapa tingginya bisa ratusan meter dan menyebabkan kerusakan luas.
Fenomena ini mengikuti kekeringan selama berminggu-minggu yang telah
menyebabkan laporan kelembaban di Sao Paulo telah serupa dengan yang di
gurun Sahara.
Hujan terakhir yang turun di kota itu adalah tiga bulan lalu.
Pada 1923, tornado api dinyalakan oleh gempa bumi besar di Kanto di
Tokyo tumbuh menjadi ukuran sebuah kota besar dan membunuh 38.000 orang
dalam 15 menit.[ito]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini