Gayus Tambunan mendapat vonis tujuh tahun penjara dan denda Rp 300
juta dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diketuai
hakim Albertina Ho. Usai vonis dibacakan, Gayus bicara dan mengemukakan
sejumlah tudingan kepada Denny Indrayana dan dua anggota Satgas
Antimafia Hukum lainnya yaitu Mas Achmad Sentosa dan Yunus Husein.
Menurut Gayus, Denny bersama Satgas Antimafia Hukum menjadikannya
alat politik dan memperkeruh suasana. Satgas, kata Gayus, mencoba
mengarahkan kasus pajak ini ke pengusaha dan ketua umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie, sekaligus menghindarkan sorotan ke pejabat-pejabat
Direktorat Jenderal Pajak. Gayus juga digambarkan kabur untuk
mengamankan aset-asetnya.
Saat Gayus bertemu Satgas Antimafia di Singapura, Gayus
memberitahukan keberadaan uang Rp 50 miliar di kotak aman deposit sebuah
bank. "Tapi, saya tak bilang dari mana," ujar Gayus. Tudingan kepada
Ical, kata Gayus, muncul dari Satgas Antimafia Hukum.
Mengenai hal ini, pihak Satgas Antimafia pernah membantah menyebut nama Ical, melainkan kelompok usaha Bakrie.
Gayus juga mengungkapkan, Denny menawarkan status 'whistle blower'
kepadanya, dalam pertemuan yang berlangsung tiga kali. Gayus sempat
percaya, tapi kemudian merasa diperalat. Kuasa hukum Gayus, pengacara
senior Adnan Buyung Nasution, mengatakan Gayus dicitrakan hendak
melarikan diri dari Indonesia. "Tapi nyatanya dia tidak lari, karena
tadinya percaya pada Satgas. Tapi itu semua bohong," ujar Adnan.
Dalam kesempatan itu, Gayus juga menyoroti keistimewaan yang didapat
jaksa Cirrus Sinaga, yang sempat ikut bermain kasus bersama Gayus di PN
Tangerang dalam kasus pajak PT SAT. Cirrus, dalam persidangan,
berkali-kali disebut, dan ditengarai ikut dalam rekayasa kasus Gayus.
Cirrus masih berstatus saksi karena, kata Gayus, ada pihak yang khawatir
rekayasa kasus Antasari Azhar terbongkar.
Tudingan terakhir Gayus adalah soal John Grice, buron warga negara
AS yang disebut polisi sebagai pembuat paspor palsu untuk Gayus. "John
Grice adalah agen CIA dan itu diketahui salah satu anggota Satgas," kata
Gayus.
Menjawab tudingan Gayus, sekretaris Satgas Denny Indrayana, ditemui
wartawan di Istana Negara, seperti ditulis Vivanews, mengatakan pihaknya
memiliki informasi dan data-data. Denny mengaku belum bisa berkomentar
banyak. "Saya ingin mendengar dan melihat dulu informasi yang
disampaikan Gayus itu. Ini tuduhan yang sangat serius," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini