.
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Home » » Didemo, Pertamina Janji Tak Terulang

Didemo, Pertamina Janji Tak Terulang

Written By AAN PRAWIRA on Kamis, 10 Maret 2011 | 10.3.11

Persediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sudah kembali normal. Hal ini ditandai dengan berkurang antrean di beberapa titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru.
Namun begitu, hal ini tidak membuat Pertamina bebas dari sasaran demonstrasi mahasiswa.

Rabu (9/3) siang, sekitar empat puluhan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Riau. Para mahasiswa menuntut agar Pertamina menuntaskan persoalaan kelangkaan BBM, tentang pencabutan subsidi, serta politisasi dan pengalihan BBM.
Kedatangan mahasiswa disambut oleh Ketua Komisi B DPRD Riau HT Azuwir dan General Manager (GM) Pertamina Regional 1 wilayah Sumbagut, Ghandi Sriwidodo.

‘’Kami menuntut pihak-pihak terkait agar menuntaskan masalah kelangkaan BBM. Kami menolak pengalihan dari premium ke pertamax, menolak pencabutan subsidi BBM dan kami minta agar persoalan BBM ini tidak dipolitisasi,’’ ujar Eko Fambudi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR pada saat aksi.
Pada kesempatan itu, Pertamina menjelaskan adanya kesalahan produksi di Unit Pengolahan Dumai dan masalah transportasi seperti yang dijelaskan dalam hearing dengan Komisi B DPRD Riau. Dan mewakili Pertamina, General Manajer Pertamina Wilayah I Pemasaran Ritail Sumbagut Gandhi Sriwidodo meminta maaf kepada seluruh rakyat Riau terhadap kondisi yang terjadi saat ini.

‘’Kami mengakui ini kesalahan Pertamina, namun untuk merealisasikannya (tuntutan, red) beri kami waktu dua sampai tiga hari ke depan. Kami menjamin kejadian serupa tidak akan terulang,’’ terang Ghandi didampingi HT Azuwir di depan mahasiswa.
Namun Gandhi juga mengharapkan dukungan semua pihak agar tenang dan pihaknya menjamin melakukan distribusi sesuai kebutuhan masyarakat Riau.
‘’Atas peristiwa kelangkaan itu dengan ini kami mohon maaf. Kita mengimbau agar masyarakat tidak panik, jangan terjadi panic buy yang bisa merugikan kita semua, kami jamin stok premium terkendali dan aman dan ini sudah dibuktikan dengan kondisi saat ini yang sudah normal meski tetap harus dilakukan pemulihan,’’ ujarnya.

Ketua Komisi B DPRD Riau H Tengku Azuwir mengatakan soal tuntutan mahasiswa agar kebijakan pencabutan subsidi premium dibatalkan bukanlah kebijakan pemerintah provinsi melainkan kebijakan nasional mengingat kondisi minyak dunia saat ini. ‘’Kita harus memahaminya, pencabutan subsidi itu merupakan dampak dari harga minyak dunia, dan ini kebijakan nasional,’’ jelasnya.
Sementara itu ketersediaan premium di SPBU kembali normal. Berdasarkan pantauan Riau Pos sekitar pukul 10.30 WIB Selasa (9/3), SPBU Arifin Ahamad dekat Pujasera dan di Persimpangan jalan  Sudirman antrean normal, hanya dua tiga kendaraan yang antre, baik roda dua maupun roda empat.
Di SPBU HM Nazir yang terletak di Panam Ujung perbatasan Kota, hanya terlihat tiga kendaraan roda dua yang antre, kendaraan roda empat hanya ada dua. SPBU Jalan Garuda Sakti Panam Habis, namun Premium segera masuk pada siangnya.

‘’Dari tadi pagi habisnya bang, pas buka pagi masih ada. Masuknya siang nanti, paling sore sudah ada,’’ jawab Rike, Petugas SPBU Jalan Garuda Sakti Simpang Baru Panam ketika ditanya wartawan.
Harga Premium di tingkat eceran juga sudah ikut normal. Pedagang eceran di depan pintu masuk UIN Suska Riau hanya Rp6 ribu perliter, di beberapa tempat eceran premium di Garuda Sakti juga mematok harga yang sama.
 
Sumber : http://riaupos.co.id
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Tanggapanmu Di Sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mediasiteku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger