paket untuk Hendardi |
Iklan Saya |
Paket mencurigakan yang sebelumnya diduga bom yang dialamatkan kepada
aktivis LSM Hendardi ternyata sempat mampir ke depan rumah Dirut
Pertamina Karen Setiawan. Rumah Karen hanya terpaut dua rumah dari rumah
Hendardi.
Rumah Hendardi beralamatkan di Jalan Perkici EB2-24, sementara rumah Karen beralamatkan di Jalan Perkici EB2-30, Perumahan Bintaro Jaya, Sektor V, Tangerang Selatan. Saat polisi mengamankan lokasi, polisi memasang garis polisi hingga depan rumah Karen, bahkan hingga rumah di samping kanan rumah kanan, bernomor 32.
Menurut salah seorang warga, paket untuk Hendardi itu sempat diletakkan di depan rumah Karen. Namun, karena salah alamat, akhirnya paket yang dikirimkan dr Budi yang dibungkus kardus itu dikirim ke rumah Hendardi.
"Pertama kali, paket itu diletakkan di rumah Pak Bintoro (nomor 32). Kemudian dibawa ke rumah Bu Karen (nomor 30). Dan akhirnya, paket itu sampai ke alamat rumah Hendardi sesuai yang dituju dalam paket itu (nomor 24)," kata Wawan, seorang warga setempat.
Nah, karena paket itu mencurigakan, warga melaporkan ke Polsek Pondok Aren. Tak berapa lama kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (18/3/2011), Tim Gegana tiba di lokasi. Saat dicek dengan metal detector oleh polisi, paket itu terdeteksi mengandung logam. Akhirnya setelah mengamankan paket mencurigakan itu, Gegana akhirnya meledakkan paket di dalam kardus itu.
Peledakan paket mencurigakan itu sempat mengejutkan warga sekitar. Sebab, suara ledakan cukup keras. Setelah paket itu diledakkan, diketahui bahwa paket itu bukan berisi bom. "Analisis pengecekan material sisa tidak ditemukan bom," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Viktor Alexander Lateka di lokasi. Paket itu akhirnya diketahui berisi kepingan CD dan buku.
Menurut Hendardi, rumah bernomor 24 itu memang miliknya. Namun, sehari-hari Direktur Setara Institute itu tidak tinggal di rumah itu. Rumah itu ditinggali oleh ibunya.
Salah seorang warga bercerita, saat Tim Gegana datang, penghuni rumah tersebut sempat histeris dan pingsan. Akhirnya si penghuni rumah itu diangkut ke rumah tetangga dan ditenangkan warga sekitar.
Seusai polisi menyatakan tidak ada bom dalam paket mencurigakan itu, polisi pun membuka police line sekitar pukul 21.52 WIB. Tak lama kemudian, warga yang sebelumnya berkerumun pun membubarkan diri. Aman.
Rumah Hendardi beralamatkan di Jalan Perkici EB2-24, sementara rumah Karen beralamatkan di Jalan Perkici EB2-30, Perumahan Bintaro Jaya, Sektor V, Tangerang Selatan. Saat polisi mengamankan lokasi, polisi memasang garis polisi hingga depan rumah Karen, bahkan hingga rumah di samping kanan rumah kanan, bernomor 32.
Menurut salah seorang warga, paket untuk Hendardi itu sempat diletakkan di depan rumah Karen. Namun, karena salah alamat, akhirnya paket yang dikirimkan dr Budi yang dibungkus kardus itu dikirim ke rumah Hendardi.
"Pertama kali, paket itu diletakkan di rumah Pak Bintoro (nomor 32). Kemudian dibawa ke rumah Bu Karen (nomor 30). Dan akhirnya, paket itu sampai ke alamat rumah Hendardi sesuai yang dituju dalam paket itu (nomor 24)," kata Wawan, seorang warga setempat.
Nah, karena paket itu mencurigakan, warga melaporkan ke Polsek Pondok Aren. Tak berapa lama kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (18/3/2011), Tim Gegana tiba di lokasi. Saat dicek dengan metal detector oleh polisi, paket itu terdeteksi mengandung logam. Akhirnya setelah mengamankan paket mencurigakan itu, Gegana akhirnya meledakkan paket di dalam kardus itu.
Peledakan paket mencurigakan itu sempat mengejutkan warga sekitar. Sebab, suara ledakan cukup keras. Setelah paket itu diledakkan, diketahui bahwa paket itu bukan berisi bom. "Analisis pengecekan material sisa tidak ditemukan bom," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Viktor Alexander Lateka di lokasi. Paket itu akhirnya diketahui berisi kepingan CD dan buku.
Menurut Hendardi, rumah bernomor 24 itu memang miliknya. Namun, sehari-hari Direktur Setara Institute itu tidak tinggal di rumah itu. Rumah itu ditinggali oleh ibunya.
Salah seorang warga bercerita, saat Tim Gegana datang, penghuni rumah tersebut sempat histeris dan pingsan. Akhirnya si penghuni rumah itu diangkut ke rumah tetangga dan ditenangkan warga sekitar.
Seusai polisi menyatakan tidak ada bom dalam paket mencurigakan itu, polisi pun membuka police line sekitar pukul 21.52 WIB. Tak lama kemudian, warga yang sebelumnya berkerumun pun membubarkan diri. Aman.
Sumber : www.Detik.com
Iklan saya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini