.
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Home » » Paket untuk Hendardi Sempat 'Mampir' ke Depan Rumah Dirut Pertamina

Paket untuk Hendardi Sempat 'Mampir' ke Depan Rumah Dirut Pertamina

Written By AAN PRAWIRA on Jumat, 18 Maret 2011 | 18.3.11

paket untuk Hendardi

Time (1-year auto-renewal)
Iklan Saya
Paket mencurigakan yang sebelumnya diduga bom yang dialamatkan kepada aktivis LSM Hendardi ternyata sempat mampir ke depan rumah Dirut Pertamina Karen Setiawan. Rumah Karen hanya terpaut dua rumah dari rumah Hendardi.

Rumah Hendardi beralamatkan di Jalan Perkici EB2-24, sementara rumah Karen beralamatkan di Jalan Perkici EB2-30, Perumahan Bintaro Jaya, Sektor V, Tangerang Selatan. Saat polisi mengamankan lokasi, polisi memasang garis polisi hingga depan rumah Karen, bahkan hingga rumah di samping kanan rumah kanan, bernomor 32.

Menurut salah seorang warga, paket untuk Hendardi itu sempat diletakkan di depan rumah Karen. Namun, karena salah alamat, akhirnya paket yang dikirimkan dr Budi yang dibungkus kardus itu dikirim ke rumah Hendardi.

"Pertama kali, paket itu diletakkan di rumah Pak Bintoro (nomor 32). Kemudian dibawa ke rumah Bu Karen (nomor 30). Dan akhirnya, paket itu sampai ke alamat rumah Hendardi sesuai yang dituju dalam paket itu (nomor 24)," kata Wawan, seorang warga setempat.

Nah, karena paket itu mencurigakan, warga melaporkan ke Polsek Pondok Aren. Tak berapa lama kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (18/3/2011), Tim Gegana tiba di lokasi. Saat dicek dengan metal detector oleh polisi, paket itu terdeteksi mengandung logam. Akhirnya setelah mengamankan paket mencurigakan itu, Gegana akhirnya meledakkan paket di dalam kardus itu.


Peledakan paket mencurigakan itu sempat mengejutkan warga sekitar. Sebab, suara ledakan cukup keras. Setelah paket itu diledakkan, diketahui bahwa paket itu bukan berisi bom. "Analisis pengecekan material sisa tidak ditemukan bom," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Viktor Alexander Lateka di lokasi. Paket itu akhirnya diketahui berisi kepingan CD dan buku.

Menurut Hendardi, rumah bernomor 24 itu memang miliknya. Namun, sehari-hari Direktur Setara Institute itu tidak tinggal di rumah itu. Rumah itu ditinggali oleh ibunya.

Salah seorang warga bercerita, saat Tim Gegana datang, penghuni rumah tersebut sempat histeris dan pingsan. Akhirnya si penghuni rumah itu diangkut ke rumah tetangga dan ditenangkan warga sekitar.

Seusai polisi menyatakan tidak ada bom dalam paket mencurigakan itu, polisi pun membuka police line sekitar pukul 21.52 WIB. Tak lama kemudian, warga yang sebelumnya berkerumun pun membubarkan diri. Aman.

Sumber : www.Detik.com
Newsweek
Iklan saya
 
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Tanggapanmu Di Sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mediasiteku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger