.
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Home » » Pengusaha-Advokad Berjihad lewat Musik Underground

Pengusaha-Advokad Berjihad lewat Musik Underground

Written By AAN PRAWIRA on Kamis, 10 Maret 2011 | 10.3.11

MULTI PROFESI: Ombat, sang multi profesi, vokalis Band Tengkorak, pengacara muslim dan Presiden Direktur PT Sebelas April Lian Mipro saat di kantornya, Selasa (8/3/2011)

Pengacara kasus terorisme dengan terpidana Muhammad Jibril, Ombat Nasution SH, memiliki kehidupan unik.
Selain jadi advokat, pria 38 tahun itu adalah pendiri sekaligus vokalis Tengkorak, band aliran heavy metal yang mengangkat tema jihad dan pesan Islam dalam karyanya.
Rumah toko (ruko) empat lantai itu terletak di kawasan Kreo, Ciledug, Jakarta. Begitu masuk ke dalam, di lantai 1 ada berbagai benda promosi produk yang terbuat dari tripleks.
Juga ada panggung knock down yang ditata rapi. Di lantai 2, pemandangan terlihat berbeda dibanding lantai 1. Di lantai 2, suasananya ruang kerja. Ada buku-buku ditata rapi di lemari khusus.

Ternyata, itulah ruang kerja utama Muhammad Hariadi Nasution atau lebih dikenal Ombat Nasution, ketua Lembaga Bantuan Hukum Muslim Indonesia (LBHMI).
Nama Ombat kerap disinggung pers karena dialah kuasa hukum terpidana kasus terorisme Muhammad Jibril. Sehari-hari Ombat adalah pria multiprofesi yang bertolak belakang. Selain jadi pengacara kasus terorisme, Ombat merupakan pendiri band aliran grindcore pertama di Indonesia, Tengkorak.
Pria kelahiran Jakarta, 11 April 1973, itu juga anggota aktif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus direktur utama PT Sebelas April Lian Mipro yang bergerak di bidang event organizer, promotor, dan merchandise.
Ragam profesi itu dijalankan dari ruang kendali seluas sekitar 7 meter x 4 meter di lantai 2 ruko tersebut.

‘’Alhamdulilah, beragam profesi yang saya miliki ini saya cintai semua. Jadi, nggak ada yang terbengkalai,’’ ujar pria berkepala plontos itu, lantas tersenyum.
Di meja kerjanya, setumpuk dokumen bersanding dengan belasan CD band Tengkorak yang terbentuk sejak 1993. Buku-buku bertema Islam berjajar rapi dengan buku-buku hukum dan file kasus-kasus besar yang pernah dia urus.
Termasuk, kasus terdakwa terorisme yang menjerat pemimpin media Arrahmah Network, Muhammad Jibril.

Klien Ombat itu akhirnya divonis lima tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia divonis bersalah karena menyembunyikan informasi pelaku terorisme dan memalsukan paspornya.
Ombat dan kliennya telah menyatakan ketidakpuasan dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Kini, pihaknya menunggu vonis banding tersebut. Jibril sebelumnya dituntut jaksa penuntut umum (JPU) hukuman tujuh tahun penjara.

Diharap, dengan banding itu, hukuman Jibril bisa dikurangi dan bahkan bebas murni. Lulusan S-2 hukum Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta itu kemudian membuka laptop di meja kerja. Setelah bicara soal hukum, Ombat mengubah topik dan menunjukkan puluhan lagu gubahan band Tengkorak yang telah beredar dalam empat album hit single dan belasan abum kompilasi. Album single itu antara lain, Konsentrasi Massa (1999), Darurat Sipil (2002), Civil Emergency (2005), dan Agenda Suram (2007).
Band Tengkorak kini memiliki lima personel, yakni Ombat (lead vocal), Haryo Yoyok Radianto (gitar), Budi (bas), Ronie Yuska (drum), dan Samir (gitar). Itulah band pertama yang mengusung aliran grindcore ke Indonesia sejak berdiri 1993.

Bahkan, Tengkorak pernah mencatatkan diri dalam album kompilasi Its a Proud to Vomit Him (1995) bersama musisi-musisi band underground dunia. Album ini dirilis ulang di tujuh negara dan distribusinya sampai di 28 negara di seluruh dunia.

‘’Aliran ini kan bukan musik mainstream. Pasarnya, komunitas dan peredarannya memang langka, terutama di Indonesia,’’ katanya. Yang membuat Tengkorak beda dengan band-band heavy metal lain terletak pada prinsip dan idealisme Islam dan anti-Zionis yang diusungnya. Meski tampil urakan, soal prinsip, bagi Ombat dkk, nomor satu. Ketika azan berkumandang, mereka menghentikan aktivitasnya dan salat dulu.
Bagi mereka, Islam tetap nomor satu dibanding apapun. Beda dengan lirik lagu metal lain yang bertema anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan, lirik-lirik lagu Tengkorak bersumber dari sirah nabawi, Alquran, dan hadis.

Menurut Ombat, itulah perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik.
Anggota ICMI itu mengatakan, metamorfosis Tengkorak terjadi setelah bertahun-tahun berkarya di musik underground yang identik dengan perilaku kasar, arogan dan liar.
Dulu Tengkorak sama seperti band underground lain yang menggunakan simbol metal tiga jari, yakni tanda jempol, telunjuk, dan jari kelingking.

Ternyata, simbol itu merujuk pada simbol setan dengan dua tanduknya dan anti-Tuhan. Kini, Tengkorak menggagas tren baru, yakni mengganti salam metal dengan salam satu jari.
Gerakan dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah langit itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diikuti jutaan pencinta musik metal di Asia Tenggara dan Timur Tengah. ‘’Itu berarti tauhid, yakni percaya pada satu Tuhan: Allah,’’ ujarnya. Awal metamorfosis itu terjadi sekitar sepuluh tahun silam.

Ketika itu, Ombat dan rekan-rekannya dapat hidayah dan sadar karya musik mereka adalah konspirasi Barat merusak generasi muda. Sejak itu, band yang memiliki ratusan ribu fans fanatik di Asia Tenggara ini memutuskan membawa aliran musik tauhid. Walau tetap melahirkan musik bertempo cepat dan keras, lirik-lirik yang diusung kini bertema jihad dan anti-Israel. ‘’Kami memiliki pesan dalam musik kami, yakni anti pemurtadan oleh Israel dan AS,’’ tegasnya.

Ombat yakini, untuk menghancurkan negeri-negeri muslim, khususnya Indonesia, negeri Zionis dan AS tak perlu menyerang fisik. Tapi, mereka menjejali pemuda dengan obat-obat terlarang, minuman keras, film porno, media gosip, termasuk aliran musik underground yang mendewakan simbol setan dan anti-Tuhan.

Tak sedikit para fanatik musik underground yang benar-benar menyembah logo-logo setan, dajjal, dan simbol okultisme atau aliran ilmu sihir yang berasal dari Yahudi.
Ombat sadar, musik bisa dijadikan alat dan doktrin untuk pembodohan. Itu sebabnya, Tengkorak memutuskan melawan pemurtadan dengan senjata musik. Komunitas underground muslim tak hanya menjadikan musik sebagai sarana, tapi juga membangun perspektif baru: bermusik, tapi punya moralitas dan tetap religius.
‘’Bahkan, beberapa kali kami manggung dan menggalang dana untuk Palestina,’’ ujar dia. JPNN pun menyaksikan rekaman video Tengkorak ketika tampil di salah satu acara musik di Jakarta.

Ketika para personel naik ke atas panggung, teriakan Assalamualaikum bersahut-sahutan dari ratusan penonton. Ombat yang memegang mike langsung dengan lantang meneriakkan kalimat takbir yang dijawab dengan lantang oleh lautan penonton yang terdiri atas para pemuda gondrong, kumal, dan berpenampilan layaknya preman. Kesan angker yang melekat pada para penikmat musik heavy metal seketika luntur.

Menurut Ombat, itu bukti Islam adalah agama universal dan diterima semua kalangan. Bahkan, mantan pemuja setan pun bisa bertobat dan memeluk Islam jika media dakwah yang disampaikan sesuai kehendak hati mereka.
Wakil ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Provinsi Banten itu lantas menunjukkan salah satu lirik lagu Tengkorak dalam bahasa Inggris yang berjudul ‘’Jihad’’. To whom it may concern, which testify to Syahadat. Israel had declared a war by throwing words. Let’s fight in the name of Allah, jihad fi sabilillah. (Bagi siapa yang merasa telah bersaksi dan menyebut syahadat. Israel telah menyatakan perang dengan menggunakan kata-kata (ideologi, red), mari berperang dengan atas nama Allah. Mari berjihad di jalan Allah).

Ombat mengatakan, lirik lagu Jihad pernah jadi perhatian media-media asing. Bahkan, lima kali ia diwawancarai media dari AS dan Jepang untuk sekadar memastikan, Tengkorak terafilisasi terorisme atau tidak.
Ombat dengan tegas menyatakan bukan teroris, tapi ia anti-Zionis dan anti pemurtadan oleh Yahudi. Tengkorak tak pernah takut melawan konspirasi pemurtadan akidah Islam.
‘’Tapi, kami hanya mampu berjihad dengan musik. Karena itu, sampai kapanpun ini akan kami maksimalkan,’’ tegasnya.
sumber : http://riaupos.co.id
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Tanggapanmu Di Sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mediasiteku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger