Boston, Perempuan yang memiliki riwayat psoriasis di
keluarganya sebaiknya menghindari minum bir. Jenis minuman tersebut jika
dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan risiko psoriasis atau
gatal-gatal pada perempuan hingga 72 persen.
Psoriasis merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh, yang ditandai dengan gatal-gatal disertai bercak merah di permukaan kulit. Kadang-kadang, bercak tersebut juga mengelupas dan menyebabkan warna kulit belang-belang.
Peningkatan risiko penyakit ini sebagai dampak dari minum alkohol terungkap dalam penelitian yang dilakukan Nurse's Health Study dan dipublikasikan dalam jurnal Archieves of Dermatology. Penelitian tersebut melibatkan 83.000 perempuan berusia 27-44 tahun, yang diamati dalam kurun waktu 14 tahun.
Hasilnya, perempuan yang minum bir rata-rata 2,3 kali dalam seminggu mengalami peningkatan risiko mengalami psoriasis sebesar 72 persen dibandingkan perempuan yang tidak minum. Perempuan yang minum bir sebanyak 5 kali dalam seminggu mengalami peningkatan risiko 1,8 kali lipat.
Namun peneliti mencatat bahwa kecenderungan ini tidak teramati pada jenis minuman keras lainnya, misalnya vodka dan wine (anggur). Dikutip dari MSN Health, Kamis (19/8/2010), peneliti menduga hal ini terkait dengan jenis bahan baku yang digunakan untuk membuatnya.
Wine merupakan hasil fermentasi buah-buahan, sementara vodka menggunakan sejenis pati sebagai bahan utamanya. Bahan-bahan tersebut jarang dikaitkan dengan peningkatan risiko psoriasis pada perempuan.
Peningkatan risiko lebih sering dikaitkan dengan gandum, yang banyak dipakai sebagai bahan baku pembuatan bir. Faktanya, penderita psoriasis cenderung memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap protein gluten yang banyak dihasilkan oleh biji-bijian tersebut.
Psoriasis merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh, yang ditandai dengan gatal-gatal disertai bercak merah di permukaan kulit. Kadang-kadang, bercak tersebut juga mengelupas dan menyebabkan warna kulit belang-belang.
Peningkatan risiko penyakit ini sebagai dampak dari minum alkohol terungkap dalam penelitian yang dilakukan Nurse's Health Study dan dipublikasikan dalam jurnal Archieves of Dermatology. Penelitian tersebut melibatkan 83.000 perempuan berusia 27-44 tahun, yang diamati dalam kurun waktu 14 tahun.
Hasilnya, perempuan yang minum bir rata-rata 2,3 kali dalam seminggu mengalami peningkatan risiko mengalami psoriasis sebesar 72 persen dibandingkan perempuan yang tidak minum. Perempuan yang minum bir sebanyak 5 kali dalam seminggu mengalami peningkatan risiko 1,8 kali lipat.
Namun peneliti mencatat bahwa kecenderungan ini tidak teramati pada jenis minuman keras lainnya, misalnya vodka dan wine (anggur). Dikutip dari MSN Health, Kamis (19/8/2010), peneliti menduga hal ini terkait dengan jenis bahan baku yang digunakan untuk membuatnya.
Wine merupakan hasil fermentasi buah-buahan, sementara vodka menggunakan sejenis pati sebagai bahan utamanya. Bahan-bahan tersebut jarang dikaitkan dengan peningkatan risiko psoriasis pada perempuan.
Peningkatan risiko lebih sering dikaitkan dengan gandum, yang banyak dipakai sebagai bahan baku pembuatan bir. Faktanya, penderita psoriasis cenderung memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap protein gluten yang banyak dihasilkan oleh biji-bijian tersebut.
www.detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini