Research In Motion (RIM) boleh saja bangga dengan popularitas BlackBerry
di
Indonesia. Namun vendor asal Kanada ini masih belum tenang, sebab BlackBerry 'abu-abu' masih saja beredar.
BlackBerry 'abu-abu' yang dimaksud adalah handset BlackBerry unauthorized, alias yang masuk ke pasar ponsel Indonesia tidak melalui mitra bisnis resmi RIM.
"Sebut saja mereka dengan produk gray market (pasar abu-abu)," tukas Managing Director RIM Asia Tenggara, Gregory Wade dalam diskusi terbatas di Restoran Harum Manis, Jakarta, (16/12/2010).
Greg mengaku hingga saat ini pihaknya masih bekerja keras untuk mengedukasi pasar agar mereka lebih melirik BlackBerry authorized.
"Kami sangat yakin dengan kemampuan BlackBerry resmi ini karena sebelumnya kami sudah terlebih dahulu melakukan pengujian dari sisi software dan hardware," kata Greg.
Mungkin RIM khawatir dengan kehadiran BlackBerry tidak resmi tersebut justru akan mencoreng reputasi RIM nantinya.
Seperti yang dikatakan Greg, kemampuan software dan hardware dari gadget non-resmi itu belum teruji. Jadi bila ada crash dari produk tersebut, tentu saja yang bakal jadi sasaran tembak adalah RIM selaku produsennya.
Indonesia. Namun vendor asal Kanada ini masih belum tenang, sebab BlackBerry 'abu-abu' masih saja beredar.
BlackBerry 'abu-abu' yang dimaksud adalah handset BlackBerry unauthorized, alias yang masuk ke pasar ponsel Indonesia tidak melalui mitra bisnis resmi RIM.
"Sebut saja mereka dengan produk gray market (pasar abu-abu)," tukas Managing Director RIM Asia Tenggara, Gregory Wade dalam diskusi terbatas di Restoran Harum Manis, Jakarta, (16/12/2010).
Greg mengaku hingga saat ini pihaknya masih bekerja keras untuk mengedukasi pasar agar mereka lebih melirik BlackBerry authorized.
"Kami sangat yakin dengan kemampuan BlackBerry resmi ini karena sebelumnya kami sudah terlebih dahulu melakukan pengujian dari sisi software dan hardware," kata Greg.
Mungkin RIM khawatir dengan kehadiran BlackBerry tidak resmi tersebut justru akan mencoreng reputasi RIM nantinya.
Seperti yang dikatakan Greg, kemampuan software dan hardware dari gadget non-resmi itu belum teruji. Jadi bila ada crash dari produk tersebut, tentu saja yang bakal jadi sasaran tembak adalah RIM selaku produsennya.
Sumber : www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Tanggapanmu Di Sini